Selasa, 01 Agustus 2023

Mengenal Bahasa Pemrograman Ruby

 



Mengenal Bahasa Pemrograman Ruby

Ruby adalah bahasa pemrograman berbasis skrip yang berorientasi pada objek. Ruby bersifat open source, biasanya digunakan untuk membangun dan mengembangkan aplikasi web yang sederhana dan cepat.

Ruby dikembangkan oleh programmer asal Jepang bernama Yukihiro Matsumoto (Matz). Pada tahun 1993, Ia mulai membangun Ruby dengan tujuan menciptakan bahasa pemrograman yang dapat ditulis secara efisien.

Matz menggabungkan bahasa favoritnya, yakni Perl, Smaltalk, Eiffel, Ada, serta Lips untuk membangun bahasa pemrograman baru yang seimbang dari segi imperatif dan fungionalitasnya.

Baca Juga: Bahasa Pemrograman yang Populer di Dunia

Ruby kemudian dirilis ke publik pada Desember 1995 dan mendapat respon yang baik. Semakin lama, Ruby berhasil meraih popularitas hingga ke seluruh dunia. Hal ini karena Ruby dapat disalin, dimodifikasi, dan didistribusikan ulang, sehingga banyak programmer seluruh dunia menggunakan Ruby.

Keunggulan Bahasa Pemrograman Ruby

Kalau tadi sudah dijelaskan tentang apa itu Ruby, sekarang mari simak apa saja keunggulan bahasa pemrograman Ruby berikut ini:

1. Memilki sintaks sederhana

Ruby termasuk salah satu bahasa pemrograman dengan sintaks yang sederhana. Karena kesederhanaan kodenya,  kerja programmer jadi lebih efektif.

Dibandingkan dengan bahasa pemrograman lain yang umumnya dibutuhkan sekitar 10 baris, Ruby hanya butuh 1 atau 2 baris saja. Kamu juga tak perlu menggunakan titik koma (;) di akhir sintaks.

2. Bahasa pemrograman berbasis objek (OOP)

Pemrograman berbasis OOP dianggap lebih fleksibel, karena mudah dipelajari dan dapat di-develop sesuai kebutuhan. Konsep ini memanfaatkan kumpulan objek yang saling berinteraksi dan bertukar data untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan.

Baca Juga: Apa itu PHP? Ini Dia Penjelasan, Fungsi, dan Sintaksnya!

3. Hemat waktu

Salah satu keunggulan utama dari bahasa pemrograman Ruby yang dikombinasikan dengan Framework Rails ialah memungkinkanmu membuat aplikasi dengan cepat.

Ruby diyakini sebagai salah satu bahasa yang paling efisien, khususnya Ruby on Rails. Mengusung arsitektur MVC (Model-View-Controller) yang memudahkan para programmer untuk membangun aplikasi web dan desktop.

4. Keamanan yang tinggi

Penggunaan Ruby dengan Rails Framework dianggap dapat menghasilkan sistem keamanan yang tinggi. Memiliki built-in security yang membuat aplikasi selalu aman dari berbagai upaya penyusupan, seperti serangan XSS, CSRF dan SQL Injection yang dinilai sebagai serangan paling populer pada aplikasi web.

5. Open source

Bahasa pemrograman Ruby bersifat open source, sehingga siapa saja dapat memakainya dengan cuma-cuma. Para pengguna dapat dengan bebas mengembangkan atau memodifikasinya sesuai kebutuhan.

6. Memiliki garbage collector

Lewat fitur garbage collector, objek-objek / informasi yang tidak terpakai akan terhapus secara otomatis, dan sekaligus menciptakan memori tambahan. Memori yang masih tersedia nantinya akan diisi oleh objek lain yang lebih signifikan.

7. Mengusung konsep single inheritance

Apabila memiliki suatu kelas baru tapi akan menggunakan metode dari kelas tertentu, maka kamu tidak perlu menulis ulang metode tersebut. Inilah yang disebut konsep inheritance. Kamu hanya perlu mewarisi dari kelas utamanya. Dengan kata lain, mendefinisikan suatu kelas baru dengan mewarisi sifat dari kelas lain yang telah ada.

Baca Juga: Mengenal “Hello, World!” yang Sering Digunakan di Bahasa Pemrograman

Kekurangan Bahasa Pemrograman Ruby

Meski unggul di beberapa aspek, Ruby juga memiliki sisi kelemahannya. Berikut ini beberapa kekurangan Ruby sebagai bahasa pemrograman:

1. Performa cenderung lebih lambat

Ruby masih fully interpreted untuk menjalankan kode-kodenya, sehingga program Ruby cenderung lebih lambat. Metode interpreted berarti menjalankan baris demi baris sambil mengubahnya menjadi bahasa mesin.

Hal ini membuatnya cenderung lebih lambat dibandingkan bahasa pemrograman lainnya yang menggunakan metode kompilasi.

2. Fleksibilitas tinggi bisa menjadi kendala

Fleksibilitas memang menjadi suatu keunggulan Ruby, namun hal ini juga memiliki dampak negatifnya. Sebab, satu kode dengan arti yang sama dapat direalisasikan dengan berbagai cara.

Akibatnya, ketika satu website dikerjakan oleh banyak orang dengan gaya pengkodean yang berbeda-beda, maka akan kurang efektif untuk pengembangan selanjutnya. Terlebih jika proyek tersebut berpindah tangan ke developer lain.

Baca Juga: Apa itu Javascript? Pengertian, Fungsi dan Contohnya

3. Popularitas masih kurang

Meski telah banyak berkembang sejak munculnya, Ruby masih bukan pilihan pertama bagi programmer back-end. Dilihat dari terbatasnya jumlah developer Ruby yang ada, akan jauh lebih mudah menemukan orang yang ahli Python atau Java.

Menurut data dari Stack OverFlow pada tahun 2020, Ruby berada di urutan keempat belas pada kategori bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan. Sementara Javascript dan HTML/CSS menempati posisi pertama dan kedua.

Berbagai Macam Framework Ruby

Framework adalah sebuah kerangka kerja untuk mengembangkan berbagai macam aplikasi berbasis desktop maupun website. Framework terdiri dari beberapa susunan fungsi dan variabel yang bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan oleh programmer dan developer.

Dengan bantuan framework, developer dapat bekerja lebih cepat dan efisien. Sebab, terdapat library yang menyediakan ribuan fungsi yang bisa ditambahkan tanpa harus menulis kode dari awal.

Baca Juga: CSS Framework untuk Membantu Proses Desain Website

Ada beberapa pilihan framework Ruby yang bisa kamu pilih, di antaranya:

1. Ruby on Rails

framework ruby on rails

Ruby on Rails atau yang biasa dikenal Rails masih menjadi framework Ruby terbaik. Rails merupakan full-stack framework yang memfasilitasi sisi server maupun sisi client. Bersifat open source dan cocok untuk pengembangan aplikasi web. Dapat digabungkan juga dengan HTML, JavaScript, CSS, dan XML.

Rails menyediakan struktur dasar kerangka halaman web, database, dan layanan web dengan arsitektur model-view-controller (MVC). Developer dapat menambahkan fungsionalitas ke aplikasi web tanpa menulis pengkodean tambahan, cukup dengan menggunakan command-line tools bernama RubyGems.

2. Sinatra

framework ruby - sinatra

Sinatra adalah domain specific language (DSL) yang ditulis dalam Ruby. Kalau kamu hendak membuat aplikasi kecil dengan waktu yang singkat, framework ini cocok digunakan. Meski Sinatra tidak memiliki arsitektur MVC seperti Rails, ini adalah solusi yang tepat untuk menulis berbagai aplikasi unik di Ruby.

3. Padrino

framework padrino

Padrino merupakan salah satu framework web berbasis Sinatra. Meski termasuk dalam framework yang ringan, Padrino dilengkapi dengan fitur-fitur penting yang dapat membuat pengembangan aplikasi menjadi lebih mudah. Salah satu fiturnya adalah drop-in admin yang terdiri dari template, ORM, scaffold, dan autentikasi.

4. Hanami

framework ruby - hanami

Hanami adalah framework Ruby yang berorientasi pada objek. Framework ini mengembangkan sebagian besar fitur Rails seperti routing, models, views, validation, controller, migration, asset dan mailer. Hanami menawarkan solusi yang aman dengan cara membersihkan database API untuk mencegah SQL injection serta CSRF.

5. Cuba

Framework ruby - cuba

Cuba termasuk dalam micro-framework yang sederhana. Banyak developer Ruby menggunakan framework ini untuk membangun aplikasi web dengan performa yang tinggi. Cocok digunakan untuk membangun landing page dan situs e-commerce yang mengarah pada real-time development.

Baca Juga: Programmer: Penjelasan, Pekerjaan, dan Syarat Menjadi Programmer

6. Scorched

framework ruby - scorched

Scorched adalah framework yang ringan untuk Ruby. Menyediakan serangkaian konstruksi untuk memproses permintaan HTTP sehingga dapat membangun situs web dan aplikasi dengan berbagai skala. Kalau kamu pernah menggunakan framework Ruby berbasis DSL sebelumnya (seperti Sinatra), Scorched akan terlihat cukup familiar.

7. Grape

framework ruby - grape

Grape adalah micro-framework sebagai platform yang mengorganisasikan API. Bagi kamu yang ingin menggunakan Grape, kamu tak perlu mempelajari Ruby sampai level mahir. Ini karena tujuan Grape adalah mengganti fungsionalitas API dari framework besar seperti Rails dan Padrino.

8. NYNY

framework ruby - NYNY

NYNY adalah micro-framework web berbasis Ruby yang dimanfaatkan untuk melakukan pengujian aplikasi melalui browser. NYNY memiliki konsep yang lebih simple dan cepat dibandingkan Sinatra dan memiliki router yang andal. Framework ini memiliki semua fitur inti yang dibutuhkan developer untuk menjalankan aplikasi.

Contoh Penggunaan Ruby

Ruby memiliki fungsi yang serupa dengan bahasa pemrograman Python. Keduanya sama-sama berorientasi pada objek. Jadi, implementasinya pun seringkali mirip.

Python adalah bahasa pemrograman yang fokus pada 1 solusi yang tidak ambigu untuk pemecahan masalah. Sebaliknya, Ruby memiliki banyak pendekatan yang valid untuk memecahkan masalah.

Penasaran, apa saja hasil implementasi Ruby yang telah dijalankan? Simak contoh penggunaan Ruby berikut yuk!

1. AirBnB

AirBnB adalah aplikasi web yang memfasilitasi para traveler menemukan tempat penginapan. Layanan yang dibangun menggunakan Ruby on Rails ini memberi penggunanya kemudahan mencari dan memesan akomodasi di seluruh dunia yang cocok untuk mereka.

2. Basecamp

Basecamp memfasilitasi dalam melakukan manajemen proyek. Kreator framework Rails dulunya adalah salah satu programmer di  Basecamp.

Aplikasi web ini dibangun dengan 6 tools inti RoR untuk membantu penggunanya bekerja lebih efisien. Fiturnya memudahkan untuk berkolaborasi dengan tim, melakukan tracking, mengatur deadline, mengelola aset pekerjaan, dsb.

3. GitHub

GitHub adalah salah satu source code management Git terpopuler. Platform ini digunakan para developer untuk meng-host dan mereview code, mengelola proyek, dan membangun software aplikasi. GitHub memungkinkan para developer di seluruh dunia untuk bisa berkolaborasi.

4. Soundcloud

Soundcloud memungkinkan pengguna untuk merekam, mengupload, membagikan dan mempromosikan audio karya sendiri. Dibangun dengan basis Ruby on Rails, platform ini dikenal dapat menghubungkan pecinta musik dengan artis favorit mereka. Sejauh ini, Soundcloud adalah tempat terbaik untuk menemukan musik, podcast, atau demo.

5. Slideshare

Slideshare adalah situs berbagi presentasi slideshow, infografik, dan dokumen lain kepada banyak orang secara online. Platform yang telah diakuisisi LinkedIn ini mengizinkan penggunanya dapat melihat, memberi komentar, menilai dan membagikan konten. Berbasis Rails, Slideshare kini sukses dan telah memiliki 70 juta pengguna aktif.

6. Shopify

Shopify memfasilitasi orang untuk membangun website dan portal e-commerce. Penggunanya dapat mendesain toko online mereka sendiri, menambah dan mengelola produk, melakukan pemasaran dan SEO, hosting website, dsb. Platform online store development berbasis Ruby ini adalah solusi untuk membangun e-commerce tanpa pengetahun teknis.

7. Fiverr

Fiverr merupakan tempat para freelancer untuk menawarkan skill mereka di berbagai industri, seperti penulisan, desain, programming, penerjemahan, dan sebagainya. Para pekerja lepasan dapat menawarkan jasa mereka kepada klien dengan harga yang telah disepakati.

8. Goodreads

Goodreads adalah platform untuk mencari buku / bacaan berbagai genre. Penggunanya dapat menemukan rekomendasi bacaan sesuai dengan minat, genre, dan judul buku yang terakhir dibaca. Aplikasi berbasis RoR ini memfasilitasi penggunanya untuk membuat grup, survei, blog, dan diskusi di dalam platfrom.

0 comments:

Posting Komentar